Type Here to Get Search Results !

Pelaksanaan Idul Adha di Desa Klampok Lor



Jika merujuk pada KBBI, Idul Adha adalah hari raya yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah tepat persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri dimana umat Islam melaksanakan perintah agama, yaitu mengumandangkan takbir di lanjut dengan shalat Sunnah idul adha kemudian melaksanakan kurban bagi yang mampu, hewan yang boleh di kurban seperti kambing, sapi, kerbau, dan onta.

Adapun takbir Sunnah di kumandangkan saat matahari terbenam memasuki malam hari raya Idul Adha sampai tanggal tasyriq (11, 12,13) bisa dilakukan setelah shalat wajib maupun shalat Sunnah.

Peristiwa kurban untuk memperingati kisah Nabi Ibrahim yang bersedia mengkurbankan putranya untuk Allah. Kisah tersebut terdapat di dalam Q.S As Saffat ayat 102, yang menyebutkan:

"Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar."

Kisah itu bermula saat nabi Ibrahim bermimpi menyembelih anaknya yaitu nabi Ismail. Ketika itu nabi Ismail umurnya sudah remaja, dimana  ia telah sanggup bekerja bersama atau bepergian jauh seperti yang dilakukan oleh ayahnya.

Ubaid Ibnu Umair menyebutkan bahwa mimpi para nabi merupakan sebuah wahyu. Apalagi disaat itu nabi Ibrahim mimpi sebanyak 3 kali sehingga benar benar meyakini bahwa mimpi tersebut merupakan perintah dari Allah.

Ketika nabi Ibrahim membaringkan nabi Ismail disertai dengan rasa ikhlas berserah diri atas kehendak dan ketentuan Allah SWT seketika itu Allah gantikan dengan hewan berupa kambing Gibas yang besar.

Allah berfirman: "Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!" (QS Al Kautsar: 2). Adapun hukum kurban di hari raya Idul Adha menurut jumhur ulama adalah Sunnah bagi yang mampu.

Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha di Klampok Lor

Perayaan hari raya Idul Adha yang dilaksanakan oleh masyarakat desa Klampok Lor dengan kondisi new normal. Ibadah shalat Sunnah idul Adha secara berjamaah dilakukan di masjid Jami'u Taqwa di desa tersebut.

Jemaah solat ied sudah tidak lagi menggunakan masker seperti  dua tahun sebelumnya, dimana pandemi Covid-19 masih merebak di Indonesia. Semua jemaah masih mematuhi protokol kesehatan untuk menggunakan masker walau pergi ke masjid.

Pada tahun ini, sambil menunggu jama'ah yang lain berdatangan, jama'ah yang sudah hadir di masjid serempak mengumandangkan takbir yang dipimpin oleh salah satu tokoh masyarakat.

Saat waktu menunjukkan pukul 06.30 waktu dimulainya shalat Idul Adha, sebelum dilaksanakannya shalat sunnah di dahului dengan khutbah terlebih dahulu setelah itu baru dimulainya shalat Sunnah Idul Adha berjamaah.

Setelah melaksanakan shalat tersebut para jama'ah mengumandangkan takbir kembali lalu berdoa yang di pimpin oleh imam. Kegiatan shalat di akhiri dengan mushofahah (bersalaman) antara jama'ah yang satu dengan jamaah yang lain namun yang laki-laki dengan yang laki-laki dan yang perempuan dengan yang perempuan.

Mushofahah ini sebagai tanda saling bermaafan sesama saudara mereka melakukan mushofahah diiringin dengan wajah penuh kegembiraan. Setelah mushofahah bagi jama'ah laki-laki langsung melanjutkan kegiatan bancaan yaitu makan bersama yang telah di sediakan.

Adapun isi khutbah saat melaksanakan shalat sunnah idul Adha di masjid Jami'u Taqwa yaitu point pertama menjelaskan sejarah hari raya kurban dimana Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih Nabi Ismail kemudian di gantikan oleh Allah dengan hewan besar berupa kambing. Point kedua mengajarkan kita untuk bersyukur dengan adanya hari raya kurban karena melatih kita untuk ikhlas dalam berbagai sehingga semua orang bisa merasakan makan dengan makanan yang enak juga, serta mengajarkan kita bersyukur dengan adanya musim haji yang hanya ada setahun  sekali dan pada 9 Zulhijah, umat Islam yang menunaikan ibadah haji tengah melaksanakan puncak ibadah, yakni wukuf di Padang Arafah.

Umat Islam di perintahkan untuk mengisi hari Arafah dengan berpuasa, berdzikir, dan berdo'a karena berdo'a saat hari Arafah dapat mengabulkan segala hajat dan sangat mustajab. Rasulullah bersabda: "Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).

Adapun keunikan pelaksanaan idul Adha di di desa klampoklor ini yang pertama yaitu, setelah melaksanakan shalat sunnah idul Adha berjamaah, bagi jama'ah laki-laki melaksanakan kegiatan bancaan (makan bersama) yang mengajarkan kita arti kekeluargaan, kekompakan, saling berbagi, saling membahu, dan saling bersimpati sesama saudara.

Kedua, karena disini belum adanya panitia kurban maka untuk warga yang ingin melakukan kurban dapat menyerahkan hewan kurban kepada salah satu tokoh masyarakat yang di percayai untuk menyembelihnya setelah di sembelih di bagikan kepada masyarakat. Semoga kita semua termasuk golongan orang orang yang beriman dan bertaqwa. Wallahu'alam bishowab.

Ropiana, Mahasiswi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) UIN Walisongo Semarang

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.